Pages

Islamic Widget

Ahlan Wa Sahlan Ya Ramadhan














Ya Allah Berkatilah kami di bulan Rejab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan

Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut


1.      Sabda Rasulullah SAW : "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi)

2.      Sabda Rasulullah SAW :  "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera.  Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bahagian kain sutera yang tersobek ?"(HR Bukhari)

3.      Ka'b al-Ahbar rah.alaih berpendapat : "Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan ke dalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bahagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa".

4.      Imam Ghazali rah.alaih berpendapat : "Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bahagian orang yang sedang sakarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan di cerabut dari setiap urat nadi, urat saraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga kaki".

Kematian Menurut Al Qur'an

1.      Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita berusaha menghindarkan risiko-risiko kematian.

Allah swt berfirman yang bermaksud:

Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (Ali Imran, 3:154)

2.      Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang kukuh atau berlindung di balik teknologi kedoktoran yang canggih serta ratusan doktor terbaik yang ada di muka bumi ini.

Allah swt berfirman yang bermaksud :

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, walaupun pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (An-Nisa 4:78)

3.      Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindarkannya

Allah swt berfirman yang bermaksud :

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". (Al-Jumu'ah, 62:8)

4.      Kematian datang secara tiba-tiba.

Allah swt berfirman yang bermaksud :

Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Luqman 31:34)

5.      Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat

Allah swt berfirman yang bermaksud :

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Munafiqun, 63:11) 


Doa Bulan Rejab


Allahumma baariklana fii rajabin wa sya’baana wa ballighnaa ramadhaan

Maksudnya: “Ya Allah ya Tuhanku, berkatilah kami pada bulan Rejab dan Sya’aban dan sampaikan (Hidupkan) kami ke bulan (sehingga) Ramadhan”. (HR Baihaqi)
 
Diriwayatkan dari Anas r.a.: “Adalah Rasulullah saw apabila masuk bulan Rejab, baginda mengucapkan doa tersebut”. 

(Ruj. Al-Azkar an-Nawawiyyah).

Mengenal Allah Adalah Utama

Di dalam ajaran Islam, mengenal Tuhan lebih dahulu adalah perkara yang pertama dan utama
Selepas itu barulah mengenal syariat-Nya pula
Tujuan mengenal Tuhan agar hamba-hamba-Nya di kalangan manusia cinta kepada-Nya
Pepatah Melayu ada berkata: Tidak kenal maka tidak cinta
Percaya sahaja adanya Tuhan tapi tidak kenal Tuhan sudah tentu cinta tidak berbunga
Tidak cinta kepada Tuhan, syariat-Nya orang tidak akan menghormati
Mari kita mengenal Tuhan agar kita cinta kepada-Nya

Tuhan adalah Allah yang mencipta dunia Akhirat dan seluruh isinya
Mencipta manusia bahkan mencipta segala-galanya
Dia adalah Maha Berkuasa, Maha Mengetahui, Maha Melihat, Maha Mendengar,
Maha Berkehendak dan kehendak-Nya tertunai segala-galanya
Tuhan adalah mengadakan dan mentiadakan, mematikan dan menghidupkan
Menghukum sama ada di dunia mahupun di Akhirat kerana keadilan-Nya

Tuhan adalah segala-galanya
Dialah yang memberi makan dan minum, Dialah yang menyakitkan dan menyembuhkan
Dia juga menyenangkan dan menyusahkan, memiskinkan dan mengkayakan
Menjatuhkan dan menaikkan seseorang atau sesuatu bangsa
Memberi rahmat dan nikmat, memberi niqmat dan bala bencana
Mendidik, mengasuh, menjaga dan memberi keselamatan
Memberi petunjuk dan menyesatkan sesiapa yang Dia suka
Tapi semuanya berlaku dengan ketentuan dan hukuman-Nya
Siapa yang masuk Neraka adalah dengan keadilan-Nya
Siapa yang masuk Syurga adalah dengan rahmat-Nya

Tuhan adalah Zat  yang Maha Esa, tidak ada bandingan dan tandingan
Tidak ada penyamaan dan penyerupaan
Maha Suci daripada penyerupaan dan Maha Suci daripada dapat dilintaskan
Hakikat Zat-Nya Dia sahaja yang mengetahui
Tiada di kalangan makhluk-Nya yang mengetahui
Sekalipun para malaikat yang suci daripada dosa dapat mengetahui

Kuasa atau Qudrat-Nya bukan dengan tenaga, kehendak-Nya bukan dari perasaan-Nya
Tuhan tidak ada perasaan macam manusia
Yang berkuasa dan berkehendak adalah Zat-Nya
Begitu juga melihat, mengetahui, mendengar, adalah Zat-Nya
Yang mempunyai sifat-sifat itu semuanya
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Maha Qahhar dan Jabbar

sumber : http://cahayamukmin.blogspot.com

Tijarah



Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu makan (gunakan) harta-harta kamu sesama kamu dengan jalan yang salah (tipu, judi dan sebagainya), kecuali dengan jalan perniagaan yang dilakukan secara suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu berbunuh-bunuhan sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa Mengasihani kamu.
( Surah An-Nisa’ ; 29 )